Jenis Cylinder Pneumatic
Cylinder pneumatik dapat dibagi beberapa jenis berdasarkan desain, fungsi, dan aplikasi Cylinder Kerja Tunggal (Single Acting Cylinder)
Jenis ini memiliki satu port untuk masuknya udara bertekanan. Udara bertekanan mendorong piston dalam satu arah, dan piston kembali ke posisi semula menggunakan pegas atau gaya gravitasi
Contoh aplikasi: menjepit, memposisikan, dan meninju.
Cylinder Kerja Ganda (Double Acting Cylinder)
Jenis ini memiliki dua port, satu untuk instroke dan satu untuk outstroke. Udara bertekanan digunakan untuk mendorong piston keluar dan menariknya kembali ke posisi awal.
Membutuhkan lebih banyak udara dan katup pengontrol arah yang lebih kompleks.
Cylinder Diafragma
Menggunakan diafragma sebagai pengganti piston. Gaya keluaran hanya dalam satu arah, dan reset dilakukan menggunakan pegas. Kinerja penyegelannya bagus, tetapi perjalanannya singkat.
Cylinder Impak (Impact Cylinder)
Jenis ini mengubah energi tekanan dari gas yang dikompresi menjadi energi kinetik dari piston yang bergerak dengan kecepatan tinggi (10-20 m/s) untuk melakukan pekerjaan.
Cylinder Tanpa Batang (Rodless Cylinder)
Nama umum untuk silinder tanpa batang piston. Termasuk silinder magnetik dan kabel silinder.
Cylinder Putar (Rotary Cylinder)
cylinder yang digerakkan oleh tekanan udara untuk menghasilkan gerakan putar.
Cylinder Berosilasi (Oscillating Cylinder)
Ruang dalam cylinder dibagi menjadi dua bagian oleh pisau, dan udara disuplai secara bergantian ke dua ruang. Poros output berosilasi dengan sudut berosilasi kurang dari 280 derajat.
Tie-rod Cylinder
Jenis ini memiliki sebuah penghubung batang (tie-rod) yang menghubungkan piston dan dinding cylinder. Sering digunakan untuk aplikasi yang menuntut ketahanan yang lebih tinggi.
Welded Cylinder
Jenis ini tidak memiliki batang penghubung (tie-rod), sehingga piston dan dinding cylinder terhubung secara langsung dengan lasan. Lebih kuat tetapi juga lebih mahal.
Guided Cylinder
Menggunakan sebuah sistem pemandu (panduan) untuk mengarahkan piston saat bergerak, sehingga gaya gesekan yang ditimbulkan bisa diminimalisir. Sering digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan akurasi tinggi.